KISI-KISI
PAK JA’FAR
TUNE UP (SERVICE) SEPEDA MOTOR
Setiap sepeda motor yang
dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami
suatu keadaan dimana bagian-bagian
dari sepeda motor tersebut
(mesin, transmisi, rangka, dsb)
mengalami kelelahandan keausan
sehingga mengurangi kinerjanya,
diantaranya : tenaga mesin menurun,
akselerasi lambat, bahan bakar
boros, dan kemungkinan kerusakan
berlanjut/merembet terhadap
kerusakan komponen yanglainnya.
Apabila kondisi tersebut tidak
ditanggulangi melalui perawatan berkala
kendaraan, maka kondisi tersebut
akan meningkat ke arah kerusakan
komponen yang bertambah parah dan
membutuhkan dana yang cukup
besar untuk mengembalikan sepeda
motor pada kondisisemula.
Tune upmerupakan kegiatan
perawatan berkala pada sepeda motor,
dimana kegiatan ini meliputi :
1) Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk
memastikan bagian
tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.
2) Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran
yang ada tidak
merusak sistem.
3) Menyetel bagian yang berubah agar sesuai
dengan spesifikasinya.
4) Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.
Diharapkan dengan dilakukannya tune upberkala
dengan baik, maka
akan diperoleh :
1) Usia komponen/kendaraan lebih lama
2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis
3) Tenaga mesin optimal
4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.
Prosedur Tune UpSepeda Motor
Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan
tune up
sepeda motor adalah sebagai berikut :
1) Bagian Mesin
a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
b) Membersihkan saringan udara
c) Membersihkan saringan bahan bakar
d) Memeriksa dan menyetel busi
e) Membersihkan karburator
f) Menyetel katup
g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
h) Menyetel kebebasan kopling
2) Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda
belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu indikator)
3) Bagian Chasis
a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas
rantai roda
c) Memeriksa kekocakan poros kemudi
d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan
angin ban
e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat
(baut
rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi,
dsb)
Uraian Pelaksanaan Tune UpSepeda
Motor
1) Bagian Mesin
a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin Pemeriksaan
jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli,
jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di
antara tanda batas atas dan batas bawah pada stickoli.
.AMemeriksa Pelumas Mesin Oli pelumas harus diganti apabila
:
(1) Kekentalan/viskositas rendah/encer
(2) Jumlah oli kurang
(3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah
terpenuhi.
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50
dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung
spesifikasi
motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turunmesin,
jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p
enggantian
oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli
normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi
kembali
sebanyak 1 ltr.
b) Membersihkan saringan udara
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda
motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas,
dan (2) Saringan
udara tipe busa/spon.
(1) Saringan udara tipe kertas
Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan
saja,
namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka
saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe
kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan,
semprotkan udara bertekanan dari arah
berkebalikan dengan
arah aliran udara kerja masuk ke silinder.
(2) Saringan udara tipe busa (spon)
Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara
dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah
terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras
tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak
tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen
saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah
kering, elemen
saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian
dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam
elemen saringan udara.
c) Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan
udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka
saringan
bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan
bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringanbahan
bakar menggunakan udara bertekanan. Arah
semprotan udara
berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua
kotoran terbuang keluar.
a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada
Saluran
d) Memeriksa dan menyetel busi
Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
(1) Keretakan insulator, busi dengan insulator
yang retak/pecah
tidak layak digunakan dan harus diganti.
(2) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila
ujung elektroda
telah aus busi harus diganti.
(3) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang
bakar
dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.
Keterangan :
1. Normal : Ujung insulator dan elektroda
berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi
mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih
pada ujung insulator dan elektroda
akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena
penggunaan
oli pelumas yang berkualitas rendah.
3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda
berwarna hitam disebabkan campuran
bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan
pengapian. Setel
ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna
hitam dan basah disebabkan
kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih
mengkilat dan elektroda meleleh
disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba
atasi dengan
menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar &
udara
ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan,
ganti busi
yang lebih dingin.
(4) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.
e) Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan
dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat
membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan,
perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.
f) Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Membuka tutup katup dan tutup magnet
(2) Memutar poros engkol searah putaran mesin,
menepatkan
poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir
langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet
tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua
katup pada posisi tidak tertekan/bebas.
(3) Memeriksa/menyetel celah katup
dengan feeler gauge, alat
penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan
terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian
memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel.
Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan
kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat
apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak
seret namun
tidak sampai tergores.
(4) Memasang kembali tutup katup dan tutup
magnet.
g) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan
putaran
stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat
berikut ini
telah dipenuhi terlebih dahulu :
(1) Penyetelan katup sudah tepat.
(2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat.
(3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah
dibersihkan.
(4) Karburator telah dibersihkan.
(5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan
terlebih
dahulu).
Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :
(1) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah
mencapai suhu
kerja.
(2) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara
memutar sekrup
ngatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)
(3) Memutar sekrup penyetel udara (air screw)
searah jarum
jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudia n
(4) Memutar balik sekrup penyetel udara
(berlawanan jarum
jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang
tertinggi dan stabil.
Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total
putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran
(tipe Cub),
dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).
(5) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran
stasioner
mesin ±1400 rpm.
(6) Menyetel kelonggaran kabel gas.
h) Menyetel kebebasan kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara
berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang
dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanisme
penggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe,yaitu :
(1)
kopling manual (kopling tangan), dan (2) kopling otomatis
(tunggal dan ganda).
(1) Penyetelan gerak bebas pada kopling manual
(kopling
tangan)
Langkah penyetelan :
(a) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun
pada kabel kopling).
(b) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak
bebas
tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
(c) Mengencangkan kembali mur pengunci.
(2) Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis
(tunggal
maupun ganda)
Langkah Penyetelan :
(a) Mengendorkan mur pengunci,
Tune Up Sepeda Motor/SPD. OTO
(b) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt)
searah
putaran jam ±1 putaran, kemudian
(c) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan
arah jarum
jam) sampai terasa ada sentuhan,
(d) Putar kembali baut penyetel kopling searah
jarum jam
s/d. ¼ putaran,
(e) Menahan baut penyetel kopling, kemudian
mengencangkan mur pengunci.
2) Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan
cairan baterai
harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila
cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas
atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat
jenis cairan
baterai ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai
perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis
cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai
mencapai berat jenis ideal.
(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering.
Terminalbaterai
yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan
sikat dan air
hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan.
Berikan vetatau greasepada setiap
terminal baterai untuk
meilindungi terminal baterai dari karat/penggaramanakibat
oksidasi.
(4) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai.
Perhatikan
kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat
maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.
b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda
belok, lampu
kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)
(1) Menyalakan semua peralatan kelistrikan (bel,
lampu tanda
belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator,
dsb) untuk memeriksa fungsinya.
(2) Menyetel tinggi lampu kepala.
3) Bagian Casis
a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
(1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan
keausan
kanvas/padrem dengan melihat pada indikator keausan
keausan kanvas rem.
(2) Mengganti kanvas/padrem apabila keausan
kanvas/pad
melewati batas indikator keausannya.
a. Rem Tromol b. Rem Cakram
(3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel
pada kabel
rem.
a. Rem Depan (Tromol)
b. Rem Belakang (Tromol)
(4) Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairanrem
pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak
hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila
jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di
bawah batas
bawah yang diijinkan.
(5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran
dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak
hidrolik (apabila terjadi kebocoran).
b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas
rantai roda
(1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda
dan sprocket.
Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel
rantai (pada pivotdan pin rantai),
pastikan pivotrantai tidak
kocak, namun dapat bergerak dengan lancar.
Apabila sudah
kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka
rantai roda dan sprocketperlu diganti. (Rantai
roda/sprocket
yang aus harus diganti satu unit !)
(2) Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan
air sabun
dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.
Gambar 20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda
(3) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan
menyetel
kekencangan rantai roda.
Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :
(a) Kendorkan poros roda belakang.
(b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).
(c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel
(sport)
hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai
spesifikasi.
(d) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada
posisi yang
sama.
(e) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur
roda, untuk memastikan kedua penyetel tidak berubah
posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada
bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang
kendor.
(f) Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan,
lakukan
pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik
tengah diantara kedua sprocket.
c) Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan
melakukan penyetelan
apabila diperlukan.
(1) Menaikkan roda depan sehingga roda depan
dalam posisi
terangkat dan kemudi bebas.
(2) Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi
berat atautidak
dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.
(3) Roda depan masih dalam keadaan terangkat,
gerakkan
garpu depan ke depan-belakang.
(4) Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan
kemudi.
d) Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel
tekanan angin ban
Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman
minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit
indicator).
e) Memeriksa keausan bushinglengan
ayun depan (suspensi tipe
Bottom Link) dan keausan bushingporos lengan ayun
belakang.
Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe
bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.
f) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat
(baut
rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan
knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb)
g) Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang
bergesekan
(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter,
standart
samping, pijakan kaki pembonceng).
Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor
No comments:
Post a Comment