Kisi kisi tsm klas 10 tsm
SYSTEM REM
Sistem rem sepeda motor merupakan
sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan
berkendara yang berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor
dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi
tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen
bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang
dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor
utama dalam pengereman. maka dari itu komponen yang dibuat untuk sistem rem
harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang
besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas
yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Sejumlah
bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar,
resin/damar, fiber dan bahan-bahan tambahan lainnya
Terdapat dua tipe sistem rem yang
digunakan pada sepeda motor, yaitu:
1) Rem tromol (drum brake)
2) rem cakram/piringan (disc brake).
Cara pengoperasian sistem rem-nya
juga terbagi dua, yaitu:
1) secara mekanik dengan memakai kabel baja,
2) secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara
pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe
cakram secara hidrolik.
REM CAKRAM (DISC BRAKE)
Rem cakram dioperasikan secara
mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara hidrolist dengan
memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan
dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads).
Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari
stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem
digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara
hidrolik.
Menurut mekanisme penggerakannya,
rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram
hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis.
Adapun keuntungan dari menggunakan
rem cakram (Disk Brake) adalah sebagai berikut:
1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit
kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang
stabil dapat terjamin.
2. Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang
utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga
pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak
mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara
rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat
beroperasi dengan normal.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan
keluar dengan gaya Sentrifugal.
KOMPONEN
REM TROMOL
Pada kendaraan atau mobil sistem rem merupakan suatu sistem
yang sangat vital dimana sistem ini bekerja untuk mendukung keselamatan
penumpang ketika berkendara, sistem rem bertugas untuk memperlambat atau
menghentikan kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Lihat : Prinsip Kerja dan
Fungsi Rem
Ada dua macam rem, yakni rem tromol dan rem cakram
(piringan/disc). Pada tipe rem tromol gaya pengereman diperoleh dari gesekan
antara sepatu rem dengan tromol rem bagian dalam yang berputar bersamaan dengan
putaran roda. Pada sistem rem tromol dikenal yang namanya self energizing
action.
Self energizing action merupakan kejanya tromol mencoba
mendorong leading shoes berputar bersama tromol, self enegizing action ini akan
menimbulkan daya pengereman yang cukup besar.
Rem tromol terdiri dari beberapa komponen seperti backing
plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas serta tromol rem. Dan berikut ini
gambar tentang kontruksi dari rem tromol.
Komponen Rem
Tromol
1. Backing
plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada
backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate. Backing
plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.
2. Wheel
cilinder (Silinder Roda)
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen
seperti piston, piston cup, compression spring dan lain lain, lihat gambar di
bawah. Pada setiap roda biasanya nmenggunakan satu atau dua buah silinder roda,
tergantung pada tipe rem tromol yang digunakan. Berikut ini gambar dari wheel
cylinder dengan satu piston dan dua piston.
Cara kerja dari wheel cylinder kurang lebih seprti ini,
apabila pedal rem diinjak dan timbul tekanan hidraulis pada master cylinder
maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem
kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Terjadilah pengereman. Apabila rem
tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan
return spring (pegas pembalik) sepatu rem. Pada wheel silinder ada komponen
yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem yaitu bleeder plug.
Membuang udara pada minyak rem atau yang biasa dikenal dengan bleeding biasanya
dilakukan setelah pembongkaran wheel silinder, atau pada saat rem kurang pakem.
3. Sepatu
Rem dan Kanvas Rem (Brake shoe and lining)
Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes memiliki
bentuk setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi sebagai tempat kanvas yang
nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui
geskean yang dibuat oleh keduanya. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja.
Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem
(pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem
merupakan bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem.
Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus
serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat pengereman
yang maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari campuran fiber metalic
dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas
tertentu.
4. Tromol
Rem (Brake drum)
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang.
Tromol rem berputar bersamaan dengan putaran roda, dan akan bergesekan dengan
kanvas pada sepatu rem untuk menghasilkan gaya pengereman. Ketika kanvas
menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja (pedal rem diinjak),
maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 sampai 300 derajat
Celcius.
Komponen rem
cakram
Rem cakram ato Disc Brake banyak dipakai dikendaraan bermotor
berkecepatan tinggi .Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat
gesekan yg dilakukan oleh pad/ bantalan terhadam cakram/ piringan dg cara
menjepit .
Pengereman tetap stabil walaupun dilakukan berkali2 pada
kecepatan tinggi Piringan dapat meradiasi panas dg baik Ekspansi paanas dan pemuaian
panas yg terjadi karena gesekan tidak menyebabkan perubahan renggang antara
cakram dan pada Konstruksi sederhana
Jika piringan terkena air maka efek pengereman tetap konstan
,hal ini disebabkan air yg menempel pada piringan akan terlempar keluar karena
gaya sentrifugal
Kerugian :
Diperlukan
tenaga pengereman yg lebih besar
Debu dan
kotoran akan lebih mudah masuk karena system remnya terbuka
Jenis2 Rem
Cakram :
Pada tipe satu piston/ floating caliper ,tekanan hidraulik
master silinder akan mendorong kea rah kiri .Cakram bergerak berlawanan arah dg
gerak piston sehingga piringan akan terjepit
Pada tipe dua piston ,tenaga pengereman yg terjadi adalah saat tekanan hidraulik mendorong kedua
piston sehingga piston mendorong pad untuk menjepit piringan/cakram .Kerja dari
tipe ini lebih akurat namun radiasi panasnya terbatas karena silinder rem
berada diantara cakram dg velg sehingga dulit tercapainya pendinginan oleh karena
itu dibutuhkan komponen yg lebih banyak
Jadi ,secara
garis besar komponen2 rem cakram itu ada 3 macamnya yaitu : piringan/cakram
,pad dan caliper .
1. Cakram/
piringan
Terbuat dari besi tuang kelabu berbentuk lingkaran yg
dipasang ato disatukan dg roda sehimgga apabila roda berputar maka cakram juga
ikut berputar .
2. Pad /
bantalan rem/ diskbrake
Terbuat dari metalik fiber dicampur dg sedikit serbuk besi
,fungsinya adalah untuk memberikan gesekan pada piringan saat mendapatkan
tekanan hidraulik dari master silinder .
3. Caliper
Adalah rumah piston .Caliper dibedakan menjadi 2 macam
menurut konstruksinya yaitu floating caliper dan fixed caliper .
Syarat2 Rem
:
Dapat
bekerja cepat dan tepat
Kemampuan
pengereman dapat dipercaya
Gaya
pengereman tiap roda harus sama
Konstruksi
sederhana pemeliharaan mudah
PENGERTIAN K3
ENGERTIAN K3
(KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA)
Dibagi
menjadi 2 pengertian, yaitu
a.
Secara Filosofis
Suatu
pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap
hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b. Secara Keilmuan
Ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Ø Tujuan dari k3:
a. Melindungi kesehatan, keamanan dan
keselamatan dari tenaga kerja.
b. Meningkatkan efisiensi kerja.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Ø Adanya ilmu tentang k3 :
a.
Mempelajari tentang k3
b.
Melaksanakan tentang k3
c.
Memperoleh hasil yang sempurna dalam mencegah terjadinya kecelakaan
kerja
Ø Sasaran k3 :
a.
Menjamin keselamatan pekerja
b.
Menjamin keamanan alat yang digunakan
c.
Menjamin proses produksi yang aman dan lancer
Ø Norma-norma yang harus dipahami dalam k3 :
a. Aturan yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja
b.
Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
c.
Resiko kecelakaan dan penyakit kerja
v Tujuan norma-norma : agar terjadi
keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin keselamatan pekerja.
Ø Dasar hukum k3 :
a.
UU No.1 tahun 1970
b.
UU No.21 tahun 2003
c.
UU No.13 tahun 2003
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
PER-5/MEN/1996
Ø Hambatan dari penerapan k3 :
a.
Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat :
· Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan
dasar
· Banyak pekerja tidak menuntut jaminan
k3 karena SDM yang masih rendah
b. Hambatan dari sisi perusahaan:
Perusahaan
yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan meningkatkan
efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Jenis-jenis bahaya dalam k3
Dibagi
menjadi 3, yaitu:
a. Jenis kimia
Terhirupnya
atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
contoh:
· abu sisa pembakaran bahan kimia
· uap bahan kimia
· gas bahan kimia
b. Jenis fisika
- Suatu
temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin.
- keadaan
yang sangat bising.
- keadaan
udara yang tidak normal.
Contoh:
· Kerusakan pendengaran
· Suatu suhu tubuh yang tidak normal
c. Jenis proyek/ pekerjaan
Pencahayaan
atau penerangan yang kurang.
Bahaya dari
pengangkutan barang.
Bahaya yang
ditimbulkan oleh peralatan.
Contoh:
· Kerusakan penglihatan
· Pemindahan barang yang tidak hati-hat
sehingga melukai pekerja
· Peralatan kurang lengkap dan
pengamanan sehngga melukai pekerja
Ø Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam
dunia kerja :
a.
Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit
dan kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.
b. Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya
suatu kondisi yang dapat mengakibatkan peluang bahaya yang mulai tampak
sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
c.
Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus
tertentu.
d.
Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan
kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.
e.
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau
kerugian baik manusia maupun peralatan.
Ø Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan
kerja
a. Pengendalian teknik
Contoh:
· Mengganti prosedur kerja
· Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
· Menggunakan otomatisasi pekerja
· Ventilasi sebaga pengganti udara yang
cukup
b.
Pengendaan administrasi
Contoh:
· Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara
jam kerja dengan istirahat
· Menyusun peraturan k3
· Memasang tanda-tanda peringatan
· Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan
yang aman
· Mengadakan dan melakukan pelatihan
system penanganan darurat
Ø Standart keselamatan kerja
Pengamanan
sebagai tindakan keselamatan kerja.
a. Perlindungan badan yang meliputi seluruh
badan.
b. Perlindungan mesin.
c. Pengamanan listrik yang harus mengadakan
pengecekan berkala.
d. Pengamanan ruangan , meliputi sistem
alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup,
jalur evakuasi yang khusus.
Ø Alat pelindung diri
Adalah
perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun
bentuk peralatan dari alat pelindung:
a. Safety helmet
Berfungsi: sebagai
pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b. Safety belt
Berfungsi:
sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
c. Penutup telinga
Berfungsi:
sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
d. Kaca mata pengamanan
Berfungsi:
sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
e. Pelindung wajah
Berfungsi:
sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
f. Masker
Berfungsi:
sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang
bagus.
No comments:
Post a Comment