Breaking

Friday, March 2, 2018

kisi kisi pak ja'far



Kisi kisi tsm klas 10 tsm

SYSTEM REM
Sistem rem sepeda motor merupakan sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara yang berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. maka dari itu komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Sejumlah bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan tambahan lainnya
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
1) Rem tromol (drum brake)
2) rem cakram/piringan (disc brake).

Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
1) secara mekanik dengan memakai kabel baja,
2) secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.




REM CAKRAM (DISC BRAKE)
Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis.

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake) adalah sebagai berikut:
1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
2. Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi dengan normal.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.


KOMPONEN REM TROMOL


Pada kendaraan atau mobil sistem rem merupakan suatu sistem yang sangat vital dimana sistem ini bekerja untuk mendukung keselamatan penumpang ketika berkendara, sistem rem bertugas untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Lihat : Prinsip Kerja dan Fungsi Rem

Ada dua macam rem, yakni rem tromol dan rem cakram (piringan/disc). Pada tipe rem tromol gaya pengereman diperoleh dari gesekan antara sepatu rem dengan tromol rem bagian dalam yang berputar bersamaan dengan putaran roda. Pada sistem rem tromol dikenal yang namanya self energizing action.

Self energizing action merupakan kejanya tromol mencoba mendorong leading shoes berputar bersama tromol, self enegizing action ini akan menimbulkan daya pengereman yang cukup besar.

Rem tromol terdiri dari beberapa komponen seperti backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas serta tromol rem. Dan berikut ini gambar tentang kontruksi dari rem tromol.
Komponen Rem Tromol
1. Backing plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate. Backing plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.
2. Wheel cilinder (Silinder Roda)
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti piston, piston cup, compression spring dan lain lain, lihat gambar di bawah. Pada setiap roda biasanya nmenggunakan satu atau dua buah silinder roda, tergantung pada tipe rem tromol yang digunakan. Berikut ini gambar dari wheel cylinder dengan satu piston dan dua piston.

Cara kerja dari wheel cylinder kurang lebih seprti ini, apabila pedal rem diinjak dan timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Terjadilah pengereman. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan return spring (pegas pembalik) sepatu rem. Pada wheel silinder ada komponen yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem yaitu bleeder plug. Membuang udara pada minyak rem atau yang biasa dikenal dengan bleeding biasanya dilakukan setelah pembongkaran wheel silinder, atau pada saat rem kurang pakem.

3. Sepatu Rem dan Kanvas Rem (Brake shoe and lining)
Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes memiliki bentuk setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi sebagai tempat kanvas yang nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui geskean yang dibuat oleh keduanya. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem merupakan bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem.
Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat pengereman yang maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.



4. Tromol Rem (Brake drum)
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem berputar bersamaan dengan putaran roda, dan akan bergesekan dengan kanvas pada sepatu rem untuk menghasilkan gaya pengereman. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja (pedal rem diinjak), maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 sampai 300 derajat Celcius.

Komponen rem cakram
Rem cakram ato Disc Brake banyak dipakai dikendaraan bermotor berkecepatan tinggi .Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat gesekan yg dilakukan oleh pad/ bantalan terhadam cakram/ piringan dg cara menjepit .
Pengereman tetap stabil walaupun dilakukan berkali2 pada kecepatan tinggi Piringan dapat meradiasi panas dg baik Ekspansi paanas dan pemuaian panas yg terjadi karena gesekan tidak menyebabkan perubahan renggang antara cakram dan pada Konstruksi  sederhana
Jika piringan terkena air maka efek pengereman tetap konstan ,hal ini disebabkan air yg menempel pada piringan akan terlempar keluar karena gaya sentrifugal
Kerugian :
Diperlukan tenaga pengereman yg lebih besar
Debu dan kotoran akan lebih mudah masuk karena system remnya terbuka

Jenis2 Rem Cakram :
Pada tipe satu piston/ floating caliper ,tekanan hidraulik master silinder akan mendorong kea rah kiri .Cakram bergerak berlawanan arah dg gerak piston sehingga piringan akan terjepit
Pada tipe dua piston ,tenaga pengereman yg terjadi  adalah saat tekanan hidraulik mendorong kedua piston sehingga piston mendorong pad untuk menjepit piringan/cakram .Kerja dari tipe ini lebih akurat namun radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada diantara cakram dg velg sehingga dulit tercapainya pendinginan oleh karena itu dibutuhkan komponen yg lebih banyak
Jadi ,secara garis besar komponen2 rem cakram itu ada 3 macamnya yaitu : piringan/cakram ,pad dan caliper .

1. Cakram/ piringan
Terbuat dari besi tuang kelabu berbentuk lingkaran yg dipasang ato disatukan dg roda sehimgga apabila roda berputar maka cakram juga ikut berputar .

2. Pad / bantalan rem/ diskbrake
Terbuat dari metalik fiber dicampur dg sedikit serbuk besi ,fungsinya adalah untuk memberikan gesekan pada piringan saat mendapatkan tekanan hidraulik dari master silinder .

3. Caliper
Adalah rumah piston .Caliper dibedakan menjadi 2 macam menurut konstruksinya yaitu floating caliper dan fixed caliper .

Syarat2 Rem :

Dapat bekerja cepat dan tepat
Kemampuan pengereman dapat dipercaya
Gaya pengereman tiap roda harus sama
Konstruksi sederhana pemeliharaan mudah

PENGERTIAN K3
ENGERTIAN K3 (KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA)
Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu
   a.         Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b.         Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Ø  Tujuan dari k3:
a.      Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.
b.      Meningkatkan efisiensi kerja.
c.       Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Ø  Adanya ilmu tentang k3 :
 a.         Mempelajari tentang k3
 b.         Melaksanakan tentang k3
 c.         Memperoleh hasil yang sempurna dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja

Ø  Sasaran k3 :
 a.         Menjamin keselamatan pekerja
 b.         Menjamin keamanan alat yang digunakan
 c.         Menjamin proses produksi yang aman dan lancer

Ø  Norma-norma yang harus dipahami dalam k3 :
a.         Aturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
 b.         Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
 c.         Resiko kecelakaan dan penyakit kerja

v  Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin keselamatan pekerja.
Ø  Dasar hukum k3 :
  a.         UU No.1 tahun 1970
  b.         UU No.21 tahun 2003
 c.         UU No.13 tahun 2003
  d.         Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Ø  Hambatan dari penerapan k3 :
 a.         Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat :
·         Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
·         Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang masih rendah
b.         Hambatan dari sisi perusahaan:
Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan meningkatkan efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

2.     Jenis-jenis bahaya dalam k3

Dibagi menjadi 3, yaitu:
a.      Jenis kimia
Terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
contoh:
·         abu sisa pembakaran bahan kimia
·         uap bahan kimia
·         gas bahan kimia
b.      Jenis fisika
- Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin.
- keadaan yang sangat bising.
- keadaan udara yang tidak normal.
  Contoh:
·         Kerusakan pendengaran
·         Suatu suhu tubuh yang tidak normal
c.       Jenis proyek/ pekerjaan
Pencahayaan atau penerangan yang kurang.
Bahaya dari pengangkutan barang.
Bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.
Contoh:
·         Kerusakan penglihatan
·         Pemindahan barang yang tidak hati-hat sehingga melukai pekerja
·         Peralatan kurang lengkap dan pengamanan sehngga melukai pekerja

Ø  Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja :
 a.         Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit dan kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.
b.         Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
 c.         Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
 d.         Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.
 e.         Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian baik manusia maupun peralatan.

Ø  Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
a.         Pengendalian teknik
Contoh:
·         Mengganti prosedur kerja
·         Menutup atau mengisolasi bahan bahaya
·         Menggunakan otomatisasi pekerja
·         Ventilasi sebaga pengganti udara yang cukup
 b.         Pengendaan administrasi
Contoh:
·         Mengatur waktu yang pas/ sesuai antara jam kerja dengan istirahat
·         Menyusun peraturan k3
·         Memasang tanda-tanda peringatan
·         Membuat data bahan-bahan yang berbahaya dan yang aman
·         Mengadakan dan melakukan pelatihan system penanganan darurat

Ø  Standart keselamatan kerja
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja.
a.      Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan.
b.      Perlindungan mesin.
c.       Pengamanan listrik yang harus mengadakan pengecekan berkala.
d.      Pengamanan ruangan , meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, ventilasi yang cukup, jalur evakuasi yang khusus.

Ø  Alat pelindung diri
Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
a.      Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b.      Safety belt
Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.
c.       Penutup telinga
Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.
d.      Kaca mata pengamanan
Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.
e.      Pelindung wajah
Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.
f.        Masker
Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang bagus.

No comments:

Post a Comment