Breaking

Thursday, March 1, 2018

kisi kisi tsm klas 1

BATERAI
1.   Baterai
Baterai adalah alat untuk menyimpanan sumber dari tenaga listrik dengan melalui proses elektrokimia sehingga sumber dari tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga kimia dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik.
2.   Fungsi baterai
Fungsi baterai adalah untuk memberikan sumber tenaga listrik yang cukup pada sebuah peralatan  misalnya untuk menghidupkan motor (starter) serta melayani proses pada sistem pengapian hingga melayani penerangan lampu dan kebutuhan lainnya motor.

3.   kontruksi baterei
§ Kotak baterai berfungsi sebagai penampung dan pelindung bagi semua komponen baterai yang ada di dalamnya seperti sel, penghubng sel, pemisah sel, plat baterai dan lain-lain. Selain itu juga kotak baterai berfungsi sebagai ruang endapan-endapan baterai pada bagian bawah. Bahan kotak baterai ini biasanya transparan untuk mempermudah pemeriksaan jumlah atau tinggi elektrolit baterai.
§ Tutup baterai, sesuai dengan namanya bagian ini berfungsi sebagai tutup bagiana atas baterai, tempat dudukan terminal-terminal baterai, lubang ventilasi.
§ Plat baterai. Terdapat dua buah plat, plat positif dan plat negatif. Kedua plat tersebut mempunyai grid yang terbuat dari antimoni dan paduan timah. Bahan pembuat Plat positif adalah bahan antimoni yang dilapisi dengan lapisan aktif oksida timah (lead dioxide, PbO2) yang berwarna coklat dan plat negatif terbuat dari sponge lead (Pb) yang berwarna abu-abu. Salah satu yang mempengaruhi kemampuan baterai dalam mengalirkan arus adalah jumlah dan ukuran plat. Semakin besar atau banyak platnya maka semakin besar pula arus yang dihasilkan.
§ Separator atau penyekat, separator ini ditempatkan di antara plat positif dan plat negatif. Penyekat atau separator ini berpori-pori  supaya memungkinkan larutan elektrolit melewatinya. Bagian ini juga berfungsi untuk mencegah hubungan singkat antar plat.
§ Sel. Satu unit plat positif dan plat negatif yang dibatasi oleh penyekat di antara kedua plat posotif dan negatif disebut dengan sel atau elemen. Sel-sel baterai dihubungkan secara seri satu dengan lainnya, sehingga jumlah sel baterai akan menentukan besarnya tegangan baterai yang dihasilkan. Satu buah sel di dalam baterai menghasilkan tegangan kira-kira sebesar 2,1 volt, sehingga untuk baterai yang jumlah selnya 6 menghasilkan total teganya sekitar 12,6 Volt.
§ Penghubung sel (cell connector) merupakan plat logam yang dihubungkan dengan plat-plat baterai. Ada dua buah plat penghubung pada setiap sel yaitu untuk plat positif dan plat negatif. Penghubung sel pada plat positif dan negatif disambungkan secara seri untuk semua sel.
§ Pemisah sel (cell partition). Bagian ini merupakan bagian dari kotak baterai yang memisahkan tiap sel.
§ Terminal baterai. Secara umum ada dua buah terminal pada baterai, yaitu terminal positif dan terminal negatif. Terminal ini terletak pada bagian atas dari aki.
§ Tutup ventilasi. Komponen ini terdapat pada baterai jenis basah yang berfungsi sebagai tutup lubang yang digunakan untuk menambah atau memeriksa air baterai. Pada tutup ini terdapat lubang ventilasi berfungsi untuk membuang gas hidrogen yang dihasilkan saat terjadi proses pengisian.
§ Larutan elektrolit, yaitu cairan pada baterai merupakan campuran antara asam sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Secara kimia, campuran tersebut bereaksi dengan bahan aktif pada plat baterai untuk menghasilkan listrik. Baterai yang terisi penuh mempunyai kadar 36% asam sulfat dan 64% air. Larutan elektrolit mempunyai berat jenis (specific gravity) 1,270 pada 200C (680F) saat baterai terisi penuh. Berat jenis merupakan perbandingan antara massa cairan pada volume tertentu dengan massa air pada volume yang sama. Makin tinggi berat jenis, makin kental zat cair tersebut. Berat jenis air adalah 1 dan berat jenis asam sulfat adalah 1,835. Dengan campuran 36% asam dan 64% air, maka berat jenis larutan elektrolit pada baterai sekitar 1,270.


4.   macam-macam aki
secara umum, aki dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu aki basah, aki kalsium, aki hybrid, aki MF (maintenance free), dan aki gel. Berikut rincian singkat mengenai macam-macam aki tersebut.
§ Aki basah, merupakan tipe aki yang sangat umum di pasaran dan banyak ditemukan di bengkel-bengkel sepeda motor. Aki ini mengandung larutan elektrolit berupa asam sulfat (H2SO4) dan masih populer digunakan hingga saat ini. Ciri utama aki ini adalah memiliki lubang penutup yang berfungsi menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan ketika terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki.
§ Aki kalsium, sesuai namanya, terbuat dari kalsium dan mirip dengan aki basah, hanya dibedakan berdasarkan kutub positif dan negatif. Selain itu, aki kalsium memiliki kemampuan penyimpanan arus listrik yang lebih baik dibandingkan aki basah.
§ Aki hybrid, adalah aki yang menggabungkan dua tipe aki menjadi satu. Aki ini merupakan kombinasi aki basah dan aki kalsium. Meski dikatakan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan aki basah, namun popularitas aki ini masih rendah.
§ Aki MF (maintenance free), lebih dikenal sebagai aki kering. Meski dinamakan aki kering, namun aki MF ini juga tetap menggunakan larutan elektrolit untuk mengaktifkan sel dalam menyimpan arus. Hanya, aki jenis ini memiliki segel khusus yang sangat kuat sehingga dapat menahan penguapan larutan elektrolit, yang membuat cairan tidak dapat menguap melewati segel.
§ Aki gel, merupakan terobosan terbaru dalam dunia penyimpanan arus pada kendaraan bermotor. Jika aki pada umumnya menggunakan cairan elektrolit sehingga mudah tumpah, maka aki ini menggunakan gel sebagai elektrolit. Beberapa produsen mengklaim, aki gel ini memiliki usia dua kali lipat lebih lama dibandingkan aki konvensional.




5.   Ukuran kapasitas baterai
Kapasitas Baterai
    Energi yang tersimpan dalam baterai harus cukup kuat untuk starter, untuk itu baterai harus terisi penuh. Kapasitas baterai menunjukkan jumlah listrik yang disimpan baterai yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik. Kapasitas baterai dipengaruhi oleh ukuran plat, jumlah plat, jumlah sel dan jumlah elektrolit baterai. Terdapat 3 ukuran yang sering menunjukkan kapasitas baterai, yaitu:
1) Cranking Current  Ampere (CCA)
2) Reserve Capacity
3) Ampere Hour Capacity (AH)


Cranking Current  Ampere (CCA)
    Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan dengan larutan elektrolit, bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singgung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya.  The Internasional standard memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau   Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere).  Nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.

Reserve Capacity
    Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat  Celsius setelah sistim pengisian dilepas.  Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt).

Ampere Hour Capacity (AH)
    Kapasitas baterai  adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan tegangan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 AH.
Rumus menentukan kapasitas baterai adalah:
AH = A (amper) x H (Jam)

No comments:

Post a Comment